Investasi bagi pelajar tentunya mudah dan memungkinkan untuk dilakukan. Memulai untuk berinvestasi di usia muda merupakan hal yang menguntungkan. Selain mendapatkan pengalaman sejak dini, Anda sebagai pelajar akan mengetahui cara mengatur keuangan. Pilihan Reksadana pasar uang dapat menjadi pilihan investasi
Investasi sendiri adalah menempatkan dana ke dalam instrumen tertentu dengan nominal dan jangka waktu tertentu. Dengan penempatan tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Namun dalam berinvestasi juga terdapat kemungkinan mengalami kerugian.
Usia bukan tolak ukur seseorang untuk mulai berinvestasi. Untuk kamu yang masih pelajar pun bisa mulai berinvestasi tanpa menggunakan modal yang besar. Untuk kamu yang masih pelajar dan ingin untuk mulai berinvestasi, berikut ini ada hal yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi.
1.Tentukan Tujuan Berinvestasi
Sebelum berinvestasi, hal yang wajib pelajar lakukan adalah menetapkan tujuan berinvestasi terlebih dahulu. Misalnya keuntungannya ingin dibuat membeli apa atau untuk kepentingan apa. Dengan memiliki tujuan, Anda akan mudah mengambil keputusan saat berinvestasi.
2.Pelajari Berbagai Instrumen Investasi
Pelajari berbagai instrumen investasi mulai dari cara kerja hingga resikonya agar dapat menemukan yang sesuai dengan Anda.
3.Cari Investasi dengan Modal Rendah
Investasi yang sesuai dengan pelajar adalah yang tanpa menggunakan modal besar. Jadi, pilih investasi yang dapat dimulai hanya dengan modal ratusan ribu rupiah saja. Contohnya adalah investasi P2P (Peer to Peer) lending.
4.Sisihkan Uang Saku untuk Modal Berinvestasi
Umumnya pelajar masih belum memiliki penghasilan sendiri. Oleh karena itu Anda bisa menyisihkan uang saku dan mengumpulkannya sedikit demi sedikit. Setelah terkumpul, Anda tinggal memilih instrumen investasi yang sesuai.
5.Pilih Platform Investasi yang Ramah Pelajar
Pilih platform investasi yang mudah dengan modal yang terjangkau. Selain itu pilih platform investasi yang kredibel agar terjamin keamanannya. Contoh platform investasi yang ramah pelajar adalah Bareksa dan Bibit.
Setelah melakukan hal di atas, yang perlu diutamakan adalah ketika memilih instrumen investasi. Instrumen investasi yang ideal bagi pelajar adalah yang mudah, modal rendah, dan tidak menuntut banyak waktu. Berikut beragam pilihan instrumen investasi yang sesuai untuk pelajar.
1.P2P (Peer to Peer) Lending
Dengan modal RP.100.000 saja, Anda sudah bisa menggunakan sistem P2P lending. Cara kerjanya adalah dengan menyatukan dana ke pengepul resmi yang nantinya akan diinvestasikan ke pihak yang membutuhkan modal seperti UMKM. Dari sinilah Anda dapat meraup keuntungan hingga 20%. P2P lending memiliki resiko tinggi karena tidak adanya penjamin yang menjadi patokan.
2.Deposito
Deposito tergolong ke dalam instrumen investasi dengan potensi resiko rendah dan aman sehingga cocok untuk pelajar. Deposito berbeda dengan menabung. Dana yang ditanam dalam bentuk deposito akan disimpan di bank sebagai produk keuangan. Semakin lama masa penyimpanan, semakin tinggi bunga yang didapatkan (5-8% per tahun).
3.Investasi Emas
Investasi emas menjadi instrumen investasi yang makin banyak diminati. Emas menjadi instrumen investasi dengan potensi resiko yang rendah. Emas juga sangat mudah diperjualbelikan. Jadi Anda yang berinvestasi emas dan memerlukan dana dengan cepat, tinggal jual sama emas yang dimiliki.
Dengan potensi resiko yang rendah, emas memiliki keuntungan yang relatif kecil berkisar antara 2-4% saja tiap tahunnya.
4.Reksadana
Pilihan investasi yang populer adalah reksadana. Selain ideal bagi para pelajar, investasi reksadana juga paling pas untuk Anda yang ingin mengenal lebih dalam tentang dunia saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya. Reksadana cocok bagi pelajar karena tidak memerlukan banyak waktu, pengetahuan, dan dana. Semua akan diatur dan dikelola oleh manajer investasi dan Anda hanya perlu memantau perkembangan investasi Anda.
Investasi yang disebutkan di atas sudah fleksibel dan cocok untuk para pelajar. Selain itu juga bisa di mulai dengan modal yang rendah. Jadi tunggu apalagi, ayo para pelajar mulai belajar berinvestasi untuk masa depan.