Memahami Pembelajaran diferensiasi Guru Penggerak

 

Apa itu Guru Penggerak?

Guru penggerak adalah program pendidikan yang dibuat oleh pemerintah dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi setiap pendidik pada satuan pendidikan. Prinsip program ini didasari oleh kurikulum merdeka yang menggunakan metode yang lebih fleksibel. Artinya, para guru yang dipilih untuk melaksanakan program ini harus menciptakan proses pembelajaran yang didasarkan atas realitas dengan menggabungkan strategi belajar tatap muka dan daring.

Proses Mengajar Guru Penggerak

Pernahkah Anda melihat murid yang kurang bersemangat, pikiran kosong, sering membuat gaduh di kelas atau prestasi terus menerus mengalami penurunan? Bisa jadi ini dikarenakan kebutuhan belajar murid yang kurang optimal. Selain itu juga terdapat murid yang mengalami kesulitan dalam belajar. Ada murid yang cepat menangkap materi dan ada juga murid yang lambat dalam menangkap materi. Perbedaan karakteristik masing-masing murid ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru.

Salah satu metode atau cara yang dilakukan guru penggerak untuk dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik ialah melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran diferensiasi adalah metode pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi bersifat terbuka sehingga memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap murid. Oleh karena itu, diharapkan guru mampu mengakomodir keberagaman dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan keberagaman setiap murid.

Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan murid untuk dapat meningkatkan potensi mereka dengan menyesuaikan pembelajaran dengan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka. Pembelajaran yang dibedakan berfokus pada prosedur serta konten/materi, bukan hanya produk pembelajaran.

Proses Pembelajaran Diferensiasi

Hal yang harus dilakukan oleh guru untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas yaitu melakukan pemetaan kebutuhan belajar, merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, dan mengevaluasi serta refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung. 

Pemetaan kebutuhan Belajar 

Pemetaan kebutuhan belajar murid dilakukan berdasarkan: 

  1. Tingkat kesiapan murid 

Hal ini sebagai tahap awal murid sebelum menerima pembelajaran sehingga guru dapat memodifikasi tingkat kesulitan pada materi pembelajaran.

  1. Minat murid 

Hal ini bertujuan untuk membantu murid menyadari adanya kecocokan antara sekolah dengan keinginan mereka untuk belajar.

  1. Profil belajar murid 

Hal ini bertujuan agar murid memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya berpikir, gaya belajar, dll.

Strategi Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran diferensiasi dilakukan dengan berbagai strategi diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Diferensiasi Konten 

Strategi ini digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan murid terhadap konten materi yang akan diberikan.

Komponen Diferensiasi Konten

  1. Materi disajikan dalam bentuk beragam, contohnya seperti pembelajaran melalui video, teks bacaan, gambar dll. 
  2. Terdapat materi yang dapat dipelajari secara mandiri oleh setiap murid. 
  3. Materi yang disajikan memungkinkan murid menyampaikannya pada teman sebaya.
  4. Materi disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan.
  5. Tersedia sumber belajar yang kaya sehingga murid dapat memilih salah satu sub materi yang disukai.

 

  1. Diferensiasi Proses

Strategi ini dilakukan melalui penyusunan skenario pembelajaran seperti kegiatan berjenjang, pertanyaan pemandu, kegiatan sesuai minat, kegiatan individu, dan belajar kelompok.

Komponen Diferensiasi Proses

  1. Materi disajikan beragam sesuai kemampuan memahami murid, contohnya yaitu diskusi, studi kasus, dongeng, video, permainan, dll.
  2. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan wadah (luring/daring).
  3. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan lokasi (dalam/luar kelas).
  4. Terdapat variasi aktivitas untuk memahami materi berdasarkan jumlah murid(klasikal/individu/kelompok)
  5. Ada aktivitas yang melibatkan murid supaya murid secara aktif mencari dan menemukan pengetahuan tambahan.

 

  1. Diferensiasi Produk 

Strategi ini dilakukan dengan memberikan tantangan bagi murid dan pilihan dalam mengekspresikannya.

Komponen Diferensiasi Produk

  1. Terdapat berbagai macam produk pengetahuan untuk setiap murid, contohnya seperti pertunjukan, poster, cerpen, mind mapping, dll.
  2. Penilaian terhadap pemahaman murid dibuat beragam, mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan, dan minat.
  1. Ada variasi aktivitas dalam pengerjaan tugas, seperti tugas individu dan tugas kelompok.
  2. Adanya kesempatan bagi murid untuk menciptakan produk atau karya secara mandiri.
  3. Variasi penilaian dibuat berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan murid (mudah, sedang, dan sulit).

 

Langkah-langkah Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi Agar Dapat Membantu Murid Mencapai Hasil Belajar yang Optimal

  1. Tetapkan tujuan pembelajaran.
  2. Petakan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan, minat, profil belajar.
  3. Tentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan nantinya.
  4. Merancang kegiatan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan pemetaan kebutuhan belajar murid.
  5. Lakukan evaluasi dan refleksi secara berkelanjutan.

 

Sekian pembahasan mengenai pembelajaran diferensiasi guru penggerak. Semoga bermanfaat.